Fenomena
Masalah Permodalan Yang Terjadi Pada Pertanian di desa rejosari, Kecamatan
Bantur
Masalah permodalan seakan menjadi permasalahan
dasar pada pertanian di Indonesia. Begitu pula yang terjadi pada petani di desa
Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Desa Rejosari sendiri terletak di
Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, lebih tepatnya di Malang bagian selatan.
desa Rejosari sendiri memiliki luas sebesar 1.042,00 ha, terdiri dari 4 dusun
yaitu dusun Balewerti, dusun Krajan, dusun Njeding, dan dusun Kutukan
Permasalahan
di bidang permodalan ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu yang
menjadi penyebabnya adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap adanya suatu
lembaga keuangan yang memiliki peran untuk memberikan permodalan terhadap petani.
Yang banyak terdapat pada lingkungan merek hanyalah koperasi-koperasi yang
sifatnya swasta dan terkadang justru membuat repot. Hal inilah yang menjadi
penyebab petani enggan untuk meminjam uang di koperasi.
Lantas
darimanakah modal yang diperoleh petani di desa Rejosari tersebut? Para petani
tersebut cenderung menggunakan modal pribadi untuk membiayai kegiatan pertanian
mereka sejak mulai tanam hingga panen. Kebanyakan dari mereka telah bergabung
dengan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN). Jadi, setelah mereka panen dan
menjual hasil produksi mereka, kemudian mereka membagi rata hasil yang
diperoleh. Nah, hasil tersebut lah yang nantinya akan digunakan sebagai modal
bagi musim tanam selanjutnya. Biasanya petani akan mengambil sebagian saja dari
hasil penjualan mereka. Sedangkan sisanya diinvestasikan sebagai modal. Bagi
mereka, menggunakan moda pribadi dinilai lebih praktis karena tidak begitu
merepotkan mereka untuk mengurus syarat-syarat yang diajukan oleh koperasi,
yang juga belum tentu pengajuan peminjaman mereka diterima. Justru akan lebih
membuang tenaga serta waktu.
Sedangkan
bagaimana jika hasil yang diperoleh dari musim tanam sebelumnya tidak terlalu
banyak? Ya tetap saja mereka akan menanam dengan biaya tersebut, walaupun
jumlah yang ditanam tidak sebanyak musim sebelumnya yang penting mereka tetap
dapat melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
sendiri.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masalah permodalan adalah salah satu
masalah klasik di dalam bidang pertanian, hal ini dapat disebabkan oleh banyak
hal. Dimana akhirnya petani lebih memilih untuk menggunakan modal pribadi yang
dinilai lebih praktis penggunaannya.
Solusi yang dapat ditawarkan bagi
adanya permasalahan ini adalah salah satunya dengan mengintervensi program
pemerintah terhadap permasalahan terkait sehingga kesejahteraan petani akan
lebih terjamin. Selain itu, dalam pelaksanaan program tersebut, hendaknya
dilakukan pengawasan terhadap keefektifannya apakah akan dapat memihak kepada
petani atau tidak. Penginformasian terhadap adanya suatu program pemerintah
juga harus merata serta jelas informasinya sehingga petani benar-benar paham
dan tidak ada pihak-pihak tertentu yang akan menyalahgunakan ketidaktahuan
petani.